Rabu, 09 Desember 2009

Menunggu Kucing minta Api

Batu di rebus, kapankah empuk? Tapi kenapa kena cikaracak jadi legok ¹?? Sungguh pertanyaan yang diluar batas nalar manusia ^_^

Yea, it’s intermezzo..

Hal yang sungguh muskil membayangkan Batu menjadi empuk apabila di rebus, Mungkin sampai monyet-monyet lebaran pun hal itu tak mungkin terjadi. Kisah kehidupanku bukan hanya melibatkan analogi sebuah batu, tapi lebih kepada perasaan dan keyakinan.

Diriku ini seperti seekor kucing yang minta api buat nyalain rokok, ya suatu hal yang tak mungkin terjadi tapi itu mungkin terlalu menyeramkan, kembali lagi itu hanyalah sebuah analogi . Pada kenyataan nya aku hanyalah seorang yang menunggu suatu kepastian yang tidak pasti. Sebenarnya apa yang ada di benak ku dan benak mu hingga kita tidak pernah bertemu pada suatu titik yang menyatukan kita.

Mengingat mu hanya mengangankan impian kosong. Merindukanmu membuat jiwa gundah gulana. Sungguh ku hanya mencintaimu ibarat hujan yang tak mungkin berbalik ke langit. Benci hati ini menunggu, lelah perjuanganku menunggu cintamu.

Kamu hanya seperti orang yang terbirit-birit lari ke tengah sawah kemudian jongkok lepas celana lalu bilang “Aku ga apa-apa kok” ya, penuh ke pura-pura an dan ketidak pastian. Dan aku benci kepada hal yang tak pasti.

Sampai kapan aku harus menunggumu?
Hingga kapan aku berdiri menanti?


Mungkin ini semua adalah jalan tuhan, karena kuyakin dibalik ini semua tuhan telah mempersiapkan rencana yang lebih indah buatku.
I believe that, I can wolk on these all………



¹ Peribahasa dalam bahasa sunda *cikaracak ninggang batu laun-laun jadi legok* artinya air(menetes bekas hujan)yang kena batu lama-kelamaan bolong juga.


Request from : Molademmol

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...